Mohon tunggu...
Teguh H Nugroho
Teguh H Nugroho Mohon Tunggu... Procurement - GA

Aku mencoba merangkai setiap isi hatiku dalam kata, hanya untuk kamu — satu-satunya alasan mengapa aku masih percaya pada cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Tertinggal di Bali

7 September 2025   21:48 Diperbarui: 7 September 2025   22:43 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Jerman - Kuta Bali | Sumber: Koleksi Pribadi


Di pulau itu,
aku belajar apa arti dicintai,
dan bagaimana luka bisa menyamar
menjadi guru kehidupan.

Bali, engkau saksi
dari tawa yang mekar di tengah hujan,
dari air mata yang jatuh
di balik penjor dan udeng yang megah.

Di Tol Bali Mandara aku melaju,
badai menghantam, hujan menenggelamkan,
tapi ada pelukan di punggungku
yang membuatku percaya,
bahwa cinta adalah keberanian
menerobos derasnya angin.

Aku menangis,
bukan karena kalah,
tetapi karena rindu yang selalu kembali,
seperti ombak yang tak pernah bosan
mencium pasir di Sanur,
meninggalkan jejak, lalu hilang,
namun kembali lagi,
tanpa pernah jenuh.

Bali,
engkau bukan sekadar pulau,
engkau adalah ruang batinku,
tempat kenangan bersemayam,
dan doa-doa kuhidupkan kembali.

Engkau menyimpan senyum,
tawa, dan luka yang tak terhapus,
membuat setiap langkahku di tanahmu
menjadi bagian dari kisah abadi.

Aku mungkin pergi,
tapi hatiku masih tinggal,
tersangkut pada senja jingga di pantaimu,
pada aroma dupa di pura,
pada cinta yang tak mampu kupadamkan.

Dan setiap kali aku merindukanmu,
aku tahu satu hal:
rindu itu tidak pernah benar-benar hilang,
karena sebagian diriku
masih tertinggal di Bali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun