rindu cara kamu melipat mimpi dalam tutur sederhana.
Aku rindu langkah-langkah kita,
meski jalannya kini sudah berbeda.
Dan aku tahu, mungkin kamu tak lagi menoleh ke belakang.
Mungkin namaku sudah jadi debu yang kamu tiup pelan dari rak ingatan.
Tapi aku...
aku masih menunggu,
di jalan yang pernah kita lintasi bersama,
dengan harapan yang belum siap untuk pulang.
Jika satu hari nanti, kamu tak sengaja membaca ini...
Tersenyumlah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!