menyebut namaku dalam doa yang tak berani kau akui pada siapa-siapa.
Gimana ulang tahun kamu kemarin?
Apa lilin-lilin itu masih menyala seperti harapan-harapanmu?
Apakah ada suara ramai yang mengucapkan selamat,
atau kamu merayakannya dalam diam, seperti aku yang hanya bisa mendoakanmu dari jauh?
Tahun lalu, aku masih di sana.
Menyanyikan lagu ulang tahun meski suara falsku membuatmu tertawa.
Menggenggam tanganmu erat,
berharap waktu tak pernah memisahkan.
Tapi tahun ini, aku hanya bisa menatap kalender
dan mengingat tanggal itu dengan dada sesak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!