Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Azis dan BCL

26 Februari 2025   09:10 Diperbarui: 10 Maret 2025   00:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Azis terdiam. Kompos. Itu yang BCL maksud. Dulu ia memang sering membuat kompos dari sisa-sisa organik di kebunnya. Tapi entah sejak kapan, ia mulai lupa.

Ia menatap tanah di sekelilingnya. Kering, keras, tandus. BCL benar.

"Aku mengerti," kata Azis akhirnya. "Aku akan mulai lagi dari tanah."

BCL tak menjawab, hanya ada suara angin yang semakin melemah.

Azis menatap kebunnya dengan cara yang berbeda kali ini. Ia tidak lagi melihat pohon-pohon yang kelelahan, tetapi lahan yang masih bisa diselamatkan.

Ia mengencangkan ikat kepalanya. Ia akan bekerja. Ia akan menyuburkan tanahnya kembali.

Dan kali ini, ia tidak akan mengandalkan pupuk pabrik semata.

Azis duduk di atas batang kayu lapuk di tepi kebunnya, menatap tanah yang mulai ia garap. Beberapa hari terakhir, ia mengumpulkan daun-daun kering, ranting bekas pangkasan, dan sisa kulit kakao untuk dijadikan kompos. Ia juga mulai mencari kotoran ternak dari peternakan tetangga.

Di dalam dadanya, harapan tumbuh kembali. Jika ia bisa memperbaiki tanahnya, mungkin BCL dan pohon-pohon lain akan kembali berbuah lebat.

Sore itu, ia mengayunkan cangkul dengan penuh semangat, menggemburkan tanah di sekitar akar pohon kakao. Tangan dan kakinya berlumur tanah, keringat membasahi punggungnya. Tapi, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, ia merasa seperti petani yang sesungguhnya.

Ketika ia selesai, ia bersandar di batang BCL, mengusap dahannya. "Aku sudah mulai, BCL. Aku janji akan lebih rajin lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun