Embun sering jatuh dari kedua kelopak mataku tapi tak sebanding dengan dinginnya desiran angin malam menggigit tubuh ketika malam tiba.
Di dalam lautan cinta, aku dan kau bersatu, melebur menjadi satu hingga menjadi debu.
Ketika debu menjadi ancaman bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan, dunia teknologi bergerak maju untuk mengatasi tantangan ini.
Angkasa raya, Bila tak lagi biru, Debu bertebaran, Musnahkan segala makhluk
Ribuan kalimat bercahaya, mutiara berserakan, Tapi hati berdebu, dibiarkan menggenang.
Lebih diam dari hening bergeming dosamu terus bertumbuh rampung tertampung
Kita ini debu, pada akhirnya kembali ke debu, Hanya sesal, maaf, dan pengampunan, dari nyalah kita. Pertobatan yang mendalam,
Hanya debu, aku mengembara di angkasa,Terbawa arus waktu, tak terlihat oleh mata.
Tubuh menawan akan terkapar Kaku tak bergerak Tetapi, dipoles bagaikan kekal abadi
Dari rahimku terbit kehidupan baru
Puisi Tentang Hujan disertai Angin Kencang Menimbulkan Bencana. Fiksiana. Kisah Nyata.
Berwudhu' dengan Perkara selain Air Mutlaq yang Suci MensucikanSesuatu selain air mutlaq yang suci mensucikan
Angin musim semi membawa aroma bunga melati. Sewangi itulah aroma tubuhmu meski sekejap pergi
Dengan kemauan keras, Sekali saja dalam hidup ini, Aku rela menanggung semua dosamu
Sendiri selalu terasa berat. Tetapi, bersama akan lebih ringan
Kemarin Aku gagah bagai arjuna di medan lagaKemarin suara perkasa membahanaKemarin napas membusur bagai hujan
jika pada tandan buah anggur masih terdapat airnya: Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat
Dari tanah manusia hidup, tetapi mengapa menyengsarakan yang memberi hidup?
PT Adhi Karya Terus Melakukan Penyiraman untuk Mengurangi Debu pada Proyek Jalan Tol Jogja - Solo
Di tanah gersang Hening tak lagi mampu menemukan titik persembunyian. Ia terpasung beku dalam bening bisu di balik reruntuhan.