Mohon tunggu...
Darkim bin Arsabesari
Darkim bin Arsabesari Mohon Tunggu... Pengangguran Terselubung

Lupakanlah! Hanya sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Kembalilah Menjadi Seonggok Debu di Belantara Semu

6 September 2025   06:50 Diperbarui: 6 September 2025   06:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapapun memuja senja, ia akan pergi seiring semburat keemasan ditelan malam. Menguap di antara embun dan titisan mimpi kelam, atau serpihan ingat tentang diri daam perjalanan pulang yang panjang.

Seberapa banyak kemewahan telah digenggam, namun hanya secuil kabar memenuhi rongga kesadaran. Bukan tentang keabadian yang menghujam, tapi hari penghakiman telah nyata dalam banyak peristiwa matinya peradaban.

Mengapa tidak menjadi seonggok debu, agar semua orang mampu menyapu bersih keangkuhan semu.

Mengapa tidak rela menjadi partikel terkecil, agar sebentuk kejernihan muncul dari balik dinding

Memiliki bukan berarti menyimpan arti

#####

Baganbatu, 6 september 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun