Mohon tunggu...
Karlina Sofyana Harahap
Karlina Sofyana Harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman

Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Debu, Kebisingan, dan Ancaman Kesehatan Masyarakat dekat Pertambangan: Kompensasi Finansial Bukan Solusi

11 Maret 2025   16:00 Diperbarui: 13 Maret 2025   14:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Keberadaan tambang batubara yang beroperasi dekat dengan permukiman telah menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat. Debu yang beterbangan setiap hari mengganggu pernapasan, sementara kebisingan dari truk pengangkut batubara yang melintas tanpa henti menyebabkan gangguan tidur dan stres.

Sebagai solusi, perusahaan tambang sering kali menawarkan "uang bising" dan “uang debu”, yakni kompensasi finansial bagi warga yang terdampak. Namun, banyak masyarakat mengeluhkan bahwa uang yang diberikan tidak sebanding dengan dampak yang mereka rasakan. Sementara perusahaan terus beroperasi dan meraup keuntungan, warga harus bertahan dengan kualitas hidup yang semakin menurun.

Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kebisingan yang terus-menerus bisa memicu gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, hingga stres berkepanjangan. Paparan debu dalam jangka panjang juga berisiko menyebabkan asma, bronkitis kronis, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Uang kompensasi tidak akan mampu menggantikan kesehatan yang sudah terganggu.

Solusi yang ditawarkan seharusnya bukan hanya kompensasi finansial yang tidak seberapa, tetapi tindakan nyata untuk mengurangi dampak buruk tambang. Beberapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan tambang dan pemerintah meliputi:

  • Pengelolaan debu yang lebih baik, seperti pemasangan sistem penyemprot air untuk menekan debu.
  • Pengaturan jam operasional kendaraan berat agar tidak mengganggu istirahat warga.
  • Pembangunan jalur khusus bagi truk tambang, sehingga tidak melewati permukiman warga.
  • Pemeriksaan kesehatan rutin bagi warga terdampak, yang difasilitasi oleh perusahaan tambang.

Jika perusahaan hanya mengandalkan "uang bising" sebagai solusi, maka ini bukan bentuk tanggung jawab sosial, melainkan upaya membungkam keluhan masyarakat. Kesehatan warga tidak boleh dikorbankan demi kepentingan industri. Regulasi yang lebih tegas harus diterapkan agar tambang batubara tidak hanya menjadi sumber keuntungan, tetapi juga tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun