Mungkin ada planet lain yang punya berbagai penopang hidup bagi manusia jika harus bertranmigrasi dari Bumi. Sekalipun hingga saat ini hidup di planet lain masih dalam fiksi ilmiah. Salah satu planet yang paling banyak menjadi tema fiksi ilmiah adalah Mars, planet tetangga Bumi.
Salah satu syarat penopang hidup seperti di Bumi planet itu mempunyai kandungan air dan itu berarti adanya oksigen. Sebuah studi yang dilansir Earth.Com 31 Januari 2025 mengungkapkan tim peneliti yang menyebutkan adanya  ukti kuat tentang "riak gelombang" purba di bebatuan.Â
Riak-riak ini dibentuk oleh air dan angin sekitar 3,7 miliar tahun lalu. Menjadi bukti nyata keberadaan genangan air di Mars sekitar 3,7 miliar tahun yang lalu.
Salah seorang peneliti dari The California Institute of Technology (CalTech) dan penulis pertama penelitian tersebut Claire Mondro menyebutkan ketika itu iklim di Mars cukup hangat untuk adanya air.
"Bentuk riak-riak itu hanya dapat terbentuk di bawah air yang terbuka ke atmosfer dan dipengaruhi oleh angin," kata Claire.
Peneliti lainnya, guru besar geologi dari CalTech Dr. Michael Lamb yang ekspert mempelajari interaksi sedimen, air dan atmosfer di Bumi bekerja keras menciptakan model komputer berdasarkan riak-riak ini untuk memperkirakan ukuran danau Mars purba.
Hasilnya dia memproyeksikan riak-riak tersebut mempunyai ketinggian enam milimeter. Ini cukup mendukung danau dangkal dengan kedalaman sekira dua meter.
Studi ini memperkuat penelitian sebelumnya bahwa memang ada air yang tersembunyi di bawah permukaan Mars. Sebuah publikasi yang dimuat dalam Jurnal Proceedings of The National Academy of science (PNAS) pada 12 Agustus 2024 mengungkapkan bahwa lautan bawah tanah ini sangat besar.
Para peneliti menggunakan data seismik yang diambil oleh InSight Lander milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), dikutip dari Live Science, 12 Agustus 2024.
Lautan bawah tanah itu berpotensi mengcover seluruh planet dengan kedalaman lebih dari satu setengah kilometer. Â Â