Â
Suara cekikikan kunti masih terdengar. Diiringi suara anak kucing yang menangis keras. Apa yang kunti itu lakukan dengan anak kucing?
Â
Dika menganggukkan kepala. Ia tertawa tertahan. "Kupikir hanya aku yang mendengarnya. Kuntinya merasuki Bu Pia."
Â
Aku mengerutkan kening. "Mengapa kau berpendapat begitu? Bukannya yang cekikikan itu memang kunti. Bapak dan aku kan pernah diganggu kunti di rumah ini. Mungkin saja kuntinya pindah ke rumah Bu Pia."
Â
"Kuntinya merasuki Bu Pia. Buktinya, ia selalu cekikikan sejak Magrib hingga larut malam," tegas Dika.
Â
"Seram sekali!"Â
Â