***
 SRAT!!! SRET!!!
 SRAT!!! SRET!!!
Â
 Dika mengeluh dalam hati. Ia mengutuk kecerobohannya hingga lupa mengangkat jemuran.
Â
 Minggu lalu Dika bertemu tuyul saat mengambil jemuran menjelang Magrib. Sekarang memang bukan tuyul yang menampakkan diri, melainkan Bu Pia yang keseramannya mencapai level seratus.
Â
 Dika bertanya pada dirinya sendiri. Janggal sekali Bu Pia mengasah pisau di teras rumahnya sembari melirik dirinya seolah-olah itu ancaman pembunuhan secara tak langsung. Pikiran negatif tersebut sukses membuat Dika merinding dan mempercepat aktivitasnya.Â
Â
Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang hingga tiang jemuran bambu tempat Dika menggantung celana boxer merah roboh. Celana boxer merah Dika pun jatuh dengan cantik ke halaman Bu Pia.Â