Meski pemerintah aktif di media sosial (Instagram, TikTok, X/Twitter), analisis IDSIGHT menunjukkan penurunan interaksi dua arah.
Masyarakat cenderung merasa kebijakan diumumkan secara sepihak tanpa ruang dialog, mengakibatkan kesenjangan antara ekspektasi dan realitas.Â
Teori kepercayaan politik Blind (dalam Chaerunisa, 2022) menekankan bahwa partisipasi publik adalah kunci legitimasi. Tanpa itu, kepercayaan mudah terkikis.
Dalam konteks teori komunikasi politik, efektivitas komunikasi pemerintah sangat penting dalam membentuk opini publik dan legitimasi politik.Â
Kurangnya kejelasan dan konsistensi dalam penyampaian kebijakan dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan persepsi negatif di masyarakat.
Menurut teori expectation gap (Van de Walle & Bouckaert, 2003), ketika janji tidak diimbangi hasil nyata, kepercayaan publik mudah terkikis.
2. Kebijakan Ekonomi: Antara Harapan dan Realita
Meskipun tingkat kepuasan publik masih tinggi, masalah ekonomi menjadi tantangan terbesar pemerintah saat ini.
Penurunan daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi global memerlukan respons kebijakan yang cepat dan tepat.
Ketidakmampuan pemerintah dalam menangani isu-isu ekonomi dapat menggerus kepercayaan publik secara signifikan.
Meski survei Litbang Kompas (Januari 2025) mencatat 80,9% kepuasan publik, laporan April 2025 menunjukkan penurunan di sektor ekonomi.Â