Mohon tunggu...
muhalbirsaggr
muhalbirsaggr Mohon Tunggu... Guru sekaligus Operator/telah menulis Buku Antologi Jejak Pena dan Lukisan Rasa

Saat ini giat Menulis/orangnya pendiam-pekerja keras/konten favorit aku adalah Karya Fiksi/Non Fiksi, Inovasi pendidikan, Puisi serta perjalanan wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hijau yang Menyusui Harapan

11 Oktober 2025   06:48 Diperbarui: 11 Oktober 2025   06:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

13. Penutup -- Hijau yang Menyusui Harapan
Hari berganti hari, dan Desa Lembang Jaya menjadi contoh keberhasilan desa herbal di seluruh provinsi. Rumah-rumah warga kini memiliki taman kecil penuh katuk. Anak-anak belajar menanam, para ibu menyiapkan olahan, dan para bapak ikut menjaga kebun bersama.

Setiap kali angin berhembus membawa aroma daun segar, seolah kehidupan di desa itu menjadi lebih sejuk, lebih sehat, dan lebih bahagia.

Nanda menatap dari kejauhan, matanya basah tapi penuh rasa syukur.
Ia tahu, yang menyusui harapan bukan hanya daun katuk---melainkan juga cinta keluarga, kerja keras, dan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan bisa tumbuh dari tanah desa yang sederhana.

Dan di bawah langit sore yang teduh, suara Bu Rini memanggil dari dapur,
"Nanda, makan dulu! Sayur katuk hari ini enak sekali!"

Nanda tertawa, berjalan menuju rumah.
Ia tahu, setiap helai daun hijau itu bukan sekadar sayur---tapi kisah panjang tentang keyakinan bahwa kebaikan bisa tumbuh dari hal paling sederhana.

----------------Selesai----------------

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun