"Apa?"
"Kenapa pastor tidak kawin."
"Kenapa?"
"Karena kau tak mau kawin dengan pastor."
"Hah!"
Keduanya tertawa geli. Karena berhasil menekuk pertanyaan sendiri.
Poltak membuntel kedua buah nenas itu dengan cara memberkas bilah-bilah daunnya pada pangkal mahkotanya. Ujung-ujung daun dan mahkota itu kemudian dipapas. Kedua buah nenas disatukan dengan ikatan pada pangkal mahkota. Jadilah segandeng buah nenas manis untuk Berta.Â
"Poltak! Nantulangmu mau pulang! Sudah sore!" Nenek Poltak berteriak memanggil.
"Olo, ompung!"
"Kenapalah matahari itu cepat berguling ke barat?"keluh Berta dalam hati. Â
"Andai aku Nabi Josua. Akan kuhentikan gerak matahari itu." Poltak punya perasaan yang sama dengan Berta.