Dengan memberikan porsi yang sesuai dan fleksibel, anak akan merasa lebih nyaman dan tidak tertekan saat waktu makan tiba. Hal ini tidak hanya membantu mengatasi masalah susah makan, tetapi juga mengajarkan anak tentang pentingnya mendengarkan tubuh dan merespons kebutuhan nutrisi dengan bijak. Pendekatan yang menghargai pilihan anak akan menciptakan suasana makan yang lebih harmonis dan mengurangi konflik yang sering kali terjadi saat waktu makan.
Trik 5: Hindari Tekanan dan Konflik Saat Waktu Makan
Tekanan dan konflik selama waktu makan adalah salah satu penyebab utama anak menjadi enggan untuk makan. Ketika suasana makan dipenuhi dengan desakan, omelan, atau pertengkaran, anak akan mengasosiasikan waktu makan dengan pengalaman negatif. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari tekanan dan konflik agar anak merasa nyaman dan terbuka untuk makan.
Mengurangi Ekspektasi Berlebihan
Orang tua sering kali memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap jumlah makanan yang harus dikonsumsi anak. Namun, jika ekspektasi tersebut terlalu berlebihan, anak bisa merasa tertekan dan akhirnya menolak untuk makan. Sebaiknya, tetapkan target makan yang realistis dan biarkan anak menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh mereka. Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kecepatan pertumbuhan dan metabolisme yang berbeda. Dengan menyesuaikan ekspektasi sesuai dengan karakteristik anak, Anda dapat mengurangi tekanan yang tidak perlu.
Komunikasi yang Tenang dan Terbuka
Komunikasi yang efektif sangat diperlukan untuk menghindari konflik saat waktu makan. Ajak anak untuk berdiskusi mengenai apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari makanan yang disajikan. Dengarkan dengan seksama keluhan atau saran mereka tanpa menghakimi. Komunikasi yang terbuka akan membuat anak merasa dihargai dan dipahami, sehingga mereka lebih cenderung untuk berpartisipasi dalam proses makan tanpa merasa tertekan. Gunakan bahasa yang positif dan hindari kata-kata yang dapat menimbulkan perasaan bersalah atau takut pada anak.
Menciptakan Rutinitas Tanpa Tekanan
Penting untuk menetapkan rutinitas makan yang konsisten namun tanpa adanya paksaan. Cobalah untuk mengatur waktu makan secara teratur dan buatlah momen makan sebagai waktu santai di mana semua anggota keluarga berkumpul dengan suasana hati yang positif. Jika anak melihat bahwa waktu makan adalah momen untuk bersantai dan berbagi cerita, mereka akan lebih mudah untuk makan dengan tenang. Hindari pula perbandingan antara anak dengan saudara atau teman sebayanya, karena hal tersebut dapat memicu perasaan rendah diri dan menambah tekanan.
Teknik Pengalihan Perhatian
Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau stres saat makan, gunakan teknik pengalihan perhatian. Misalnya, Anda bisa mengajak anak bermain tebak-tebakan ringan atau bercerita mengenai pengalaman lucu hari itu. Aktivitas sederhana seperti ini dapat mengalihkan fokus anak dari tekanan makan dan menciptakan suasana yang lebih rileks. Pengalihan perhatian yang tepat juga dapat membantu mengurangi konflik dan menjadikan waktu makan sebagai momen yang menyenangkan.