Mohon tunggu...
M. Fajar Agustus Putera
M. Fajar Agustus Putera Mohon Tunggu... Guru

seorang guru dan content writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Susah makan? Coba 7 Trik Ini!

21 Februari 2025   00:24 Diperbarui: 21 Februari 2025   00:24 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Variasi dalam menu tidak hanya memberikan stimulasi visual bagi anak, tetapi juga membantu mereka mendapatkan berbagai nutrisi penting dari sumber makanan yang berbeda. Cobalah untuk mengombinasikan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan protein, seperti sayuran segar, buah-buahan, daging tanpa lemak, dan biji-bijian. Dengan begitu, anak tidak hanya akan mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap, tetapi juga tidak cepat bosan dengan pilihan makanan yang terbatas.

Eksperimen dengan Warna dan Bentuk

Anak-anak sangat tertarik pada warna dan bentuk. Anda bisa memanfaatkan hal ini dengan menyajikan makanan dalam bentuk yang lucu dan menarik. Misalnya, potong buah dan sayuran dalam bentuk bintang, hati, atau binatang. Anda juga bisa membuat "piring pelangi" dengan menyusun berbagai macam makanan berwarna-warni sehingga tampilan hidangan menjadi lebih menggugah selera. Metode penyajian yang kreatif ini dapat mengubah persepsi anak tentang makanan dan membuat mereka lebih bersemangat untuk mencicipi apa yang ada di depan mereka.

Mengubah Tekstur Makanan

Selain variasi menu, mengubah tekstur makanan juga bisa menjadi trik yang efektif. Anak-anak mungkin memiliki preferensi terhadap tekstur tertentu---misalnya, mereka lebih menyukai makanan yang lembut dibandingkan yang terlalu keras atau renyah. Anda bisa bereksperimen dengan mengolah makanan sehingga teksturnya berubah, seperti menghaluskan sayuran untuk dijadikan sup, atau membuat puree buah yang lembut. Cobalah untuk menyajikan makanan dengan berbagai tekstur dalam satu piring, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mencoba dan menentukan mana yang mereka sukai.

Sajikan Makanan dengan Cara Interaktif

Cara penyajian yang interaktif juga bisa meningkatkan minat anak terhadap makanan. Misalnya, buatlah "build your own" station di mana anak bisa memilih topping untuk salad atau menghias cupcake mereka sendiri. Dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi, mereka akan merasa lebih terlibat dalam proses makan dan cenderung lebih menikmati hasil karya mereka sendiri. Aktivitas seperti ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengajarkan anak tentang pilihan makanan yang sehat dan bagaimana menggabungkan berbagai elemen gizi dalam satu hidangan.

Strategi Mengatasi Penolakan

Walaupun sudah melakukan berbagai inovasi, mungkin saja anak masih menunjukkan penolakan terhadap makanan tertentu. Di sini, kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran. Jangan paksa anak untuk memakannya; sebaliknya, biarkan mereka mencoba sedikit demi sedikit. Berikan pujian setiap kali anak mencoba sesuatu yang baru, meskipun hanya dalam jumlah kecil. Teknik ini dikenal dengan istilah "exposure repeated" atau pemberian paparan berulang---yang mana, seiring waktu, anak akan mulai menerima rasa yang tadinya asing bagi mereka.

Dengan memvariasikan menu dan tekstur makanan, Anda tidak hanya mengatasi kebosanan anak terhadap makanan yang itu-itu saja, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk menemukan makanan favorit baru. Kombinasi warna, bentuk, dan tekstur yang beragam dapat mengubah waktu makan menjadi petualangan rasa yang menarik dan menyenangkan. Langkah ini sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang sekaligus menikmati setiap suapan yang mereka makan.

Trik 4: Berikan Porsi yang Sesuai dan Fleksibel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun