"Bestieee... hari ini kita bikin konten masak sambil joget, ya!" katanya sambil mengarahkan kamera ke dirinya sendiri. "Pagi-pagi gini harus semangat, jangan kayak orang depresi. Hihi!"
Dariawati, yang sedang menimba air dari ember cuci, hanya menatap sabun deterjen yang mengapung pelan. Tangannya sudah mulai melepuh karena tidak sempat pakai sarung tangan. Tapi siapa yang peduli?
Pukul 06.15 -- Busa, Handuk, dan Bunyi TikTok
Marti sudah memulai siaran langsung. Kamera HP-nya diletakkan di tripod kecil, menghadap ke dapur.
"Liat ya, para netizen. Ini rumah rame, tapi aku bisa tetap rapi karena aku punya sistem!"
Sementara itu, Dariawati berjalan tergesa-gesa membawa baskom berisi baju basah. Lantai dapur basah karena bocoran dari ember cucian cucu Marti yang tadi tumpah saat anak-anak rebutan Pop Ice.
Lalu---
BRAKKKKK!!!
Kaki Dariawati terpeleset. Tubuhnya melayang setengah detik di udara sebelum menghantam lantai dengan keras. Baskom terbang. Air sabun menciprati tembok. Baju dalam cucu Marti nempel di wajahnya.
Handuk anak Marniwati mendarat di atas kepala seperti mahkota penderitaan.
Pukul 06.16 -- Tawa, Bukan Pertolongan