Marti bangkit dari kursi, masih pakai mukena. HP iPhone 16-nya sudah standby di tangan.
"Aku bikin konten ya, biar followersku tahu pentingnya disiplin di rumah."
Ia menyalakan kamera, lalu mulai merekam dirinya sendiri sambil berdiri di dapur.
"Assalamualaikum, bestie-bestie! Pagi ini pelajaran penting. Walau kita rajin ibadah, tetap harus tegas. Orang-orang rumah harus tahu peran masing-masing. Jangan manja. Jangan malas. Kalau masak aja gak bisa, apa gunanya jadi perempuan?"
Kamera menangkap wajah Dariawati di latar belakang. Matanya berkaca-kaca, tapi tetap diam.
Pukul 06.30 -- Kesabaran Nullok Rontok
Marti menyudutkan Dariawati di depan kamera, bahkan menyindir soal "perempuan yang gagal jadi istri sempurna." Ia tertawa sambil berkata:
"Kalau bukan karena menantu saya yang pejabat itu, udah saya usir kalian dari lama!"
Nullok berdiri.
Ia berjalan pelan ke arah ibu mertuanya. Kamera masih menyala.
"Bu... cukup."