"Kurang ajar kamu!" teriaknya.
Tapi tiba-tiba... Nullok muncul.
Pukul 06.13 -- Nullok Bicara
Nullok berdiri di depan istrinya. Ia menatap ayah mertuanya dengan mata merah.
"Cukup, Pak. Jangan lagi. Kalau Bapak mau marah, marah ke saya. Tapi jangan ganggu istri saya."
Marti terkejut. David yang baru turun dari lantai dua bahkan sempat berhenti langkah.
"Kamu ngelawan orang tua sekarang?" tanya Marti tajam.
"Bukan melawan, Bu," jawab Nullok. "Tapi membela. Karena istri saya bukan robot. Bukan kuli. Dan bukan boneka pelampiasan emosi."
Hening.
Anak-anak Marniwati berhenti makan cereal.
Pukul 06.45 -- Ledakan yang Dinanti