Pukul 09.00 -- Doa di Atas Luka
Setelah Marti pergi ke pengajian, Dariawati duduk di dapur, menggendong bayi yang masih demam. Ia menatap lantai yang penuh noda sabun, lalu pelan-pelan berbisik:
"Kalau ini semua memang ujian dari Allah... semoga kami lulus. Tapi kalau ini cuma kekejaman yang dibungkus agama... semoga Allah cepat mencabutnya."
Pukul 10.15 -- Jadwal Gila Itu Dipasang
Sehari setelah kejadian sarapan asin dan ceramah palsu pengajian, Marti menggantung selembar kertas besar di dinding dapur, tepat di antara rak bumbu dan kipas angin mati.
Tulisannya mencolok:
"JADWAL RUMAH TANGGA: AGAR RUMAH TIDAK BERANTAKAN KARENA KEMALASAN."
Kolomnya penuh dengan warna-warni stabilo, lengkap dengan nama, jam, dan tugas harian. Tapi entah kenapa, sebagian besar tugas tertulis begini:
  04.30 -- 05.15: Nullok nyapu halaman
  05.15 -- 06.00: Dariawati nyiapin sarapan
  06.00 -- 07.00: Nullok anter kerupuk