"Yo wis, Pak. Nanti siang saya ke rumah Bapak untuk membujuk Nina. Urusan si Yoto dan teman-temannya, biar saya urus."
Hari itu juga Bu Nanik langsung mengumpulkan anak-anak kelas 4 dan menginterogasi mereka. Semua mengaku ikut-ikutan dan disuruh Yoto.
"Kenapa kamu diam saja, Yoto? Kenapa kamu ngata-ngatain Nina bule masuk kampung?"
"Kita cuma ikut-ikutan sinetron Bule Masuk Kampung, Bu," jawab Yoto dengan entengnya. "Nina kan putih, kayak bule, mirip yang di sinetron itu."
Bu Nanik hanya bisa geleng-geleng kepala.
Sepulang sekolah, Bu Nanik, Yoto, dan lima anak lainnya datang ke rumah Nina untuk meminta maaf dan meminta dia untuk kembali sekolah besok pagi.
Nina memang berkulit putih dan berambut pirang. Dia memiliki kelainan kulit albinisme sejak lahir. Ya, Nina adalah seorang gadis albino. Dokter bilang kulitnya hanya menghasilkan sedikit melanin pigmen yang membuat kulit dan rambutnya seputih susu dengan mata yang kebiru-biruan.Â
Ibunya selalu percaya, lambat laun Nina bisa diterima dengan baik oleh teman-teman sekolahnya. Nina pun demikian, dengan semangat yang diberikan oleh ibunya, hari demi hari, tahun demi tahun dia melenggang percaya diri ke sekolah. Sampai suatu hari, sinetron Bule Kampung itu datang ke dalam kehidupannya.Â
Lagu Bule Masuk Kampung yang menjadi soundtrack sinetron tersebut sering dikumandangkan oleh orang-orang sekampung, tidak terkecuali oleh Yoto dan teman-temannya.
Pernah diterbitkan di Magdalene magazine