"Maaf Nona, sudah hampir jam 5. Saya harus menjemput Tuan dan Nyonya di kantor."
"Iya Paman, jangan terlambat lagi. Jangan sampai ayah memarahimu seperti kemarin."
"Nona benar, saya tidak mau kehilangan pekerjaan ini. Hidup istri dan anak saya bergantung kepada saya. Apa jadinya mereka jika saya kehilangan pekerjaan ini."
"Baiklah paman. Cepatlah berangkat. Aku juga harus mandi. Paman jangan lupa mengunci pintu gerbang."
"Baik Nona. Saya pergi dulu."
***
Deepak dan Bakhtaja selalu pulang malam. Karena tuntutan kerja di rumah sakit yang sangat padat, mereka jarang berkomunikasi dengan Deepali. Pertemuan mereka hanya sebatas lewat pesan teks. Selebihnya mereka bertatap muka hanya di akhir pekan. Itupun jarang terjadi mengingat pasien Deepak dan Bakhtaja yang terkadang membutuhkan mereka untuk melakukan operasi pembedahan yang dijadwalkan oleh pihak rumah sakit di akhir pekan.
"Paman, apakah salah jika aku menyukai seseorang?" tanya Deepali suatu sore.
"Tidak ada yang salah. Itu manusiawi Nona,"
"Tapi Paman..." ucap Deepali terputus. Tatapan matanya hampa.
"Tapi apa Nona? Dia tidak menyukai Nona?"