Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | O Re Piya Re (Cintaku)

3 Februari 2020   10:11 Diperbarui: 3 Februari 2020   10:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kushal lalu mengambil bungkusan putih dari dalam mobil.

 "Ini Tuan."

 Deepak dan Bakhtaja berjalan menuju kedalam rumah. Hujan makin deras mengguyur malam itu.

 Tanpa berganti baju, Deepak berjalan menuju kamar Deepali. Dengan senyum bahagia, ia membawa laddu itu untuk ia berikan kepada anak semata wayangnya. Namun ketika sampai didepan kamar, Deepak tiba-tiba berhenti. Ia mendengar Deepali sedang berbicara dengan dengan seseorang menggunakan ponselnya.

 Dengan cukup jelas Deepak melihat Deepali tersenyum-senyum saat berbicara. Lewat pintu kamar yang sedikit terbuka itu pula ia bisa mendengar dengan jelas saat Deepali menyebut sebuah nama berkali-kali. Bharath. Nama itulah yang ia dengar. Seketika itu pula Deepak tersulut amarah. Laddu ditangannya terjatuh. Dengan matanya sendiri ia melihat Deepali telah menjalin hubungan dengan pria lain. Tanpa sepengetahuan dirinya.

 Deepak membuka pintu kamar Deepali setelah Deepali menutup percakapannya dengan Bharath. Mata Deepak menatap tajam mata Deepali.


 "Siapa lelaki itu Deepali?"

 "Maksud Ayah?"

 "Aku tanya, siapa lelaki yang kau ajak bicara di ponselmu tadi?" ucap Deepak dengan nada tinggi.

 "Ia temanku, kami sedang membahas proyek kampus. Kami tidak ada hubungan apapun Ayah."

 "Berikan ponselmu." perintah Deepak sambil mengulurkan tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun