Kushal lalu mengambil bungkusan putih dari dalam mobil.
"Ini Tuan."
Deepak dan Bakhtaja berjalan menuju kedalam rumah. Hujan makin deras mengguyur malam itu.
Tanpa berganti baju, Deepak berjalan menuju kamar Deepali. Dengan senyum bahagia, ia membawa laddu itu untuk ia berikan kepada anak semata wayangnya. Namun ketika sampai didepan kamar, Deepak tiba-tiba berhenti. Ia mendengar Deepali sedang berbicara dengan dengan seseorang menggunakan ponselnya.
Dengan cukup jelas Deepak melihat Deepali tersenyum-senyum saat berbicara. Lewat pintu kamar yang sedikit terbuka itu pula ia bisa mendengar dengan jelas saat Deepali menyebut sebuah nama berkali-kali. Bharath. Nama itulah yang ia dengar. Seketika itu pula Deepak tersulut amarah. Laddu ditangannya terjatuh. Dengan matanya sendiri ia melihat Deepali telah menjalin hubungan dengan pria lain. Tanpa sepengetahuan dirinya.
Deepak membuka pintu kamar Deepali setelah Deepali menutup percakapannya dengan Bharath. Mata Deepak menatap tajam mata Deepali.
"Siapa lelaki itu Deepali?"
"Maksud Ayah?"
"Aku tanya, siapa lelaki yang kau ajak bicara di ponselmu tadi?" ucap Deepak dengan nada tinggi.
"Ia temanku, kami sedang membahas proyek kampus. Kami tidak ada hubungan apapun Ayah."
"Berikan ponselmu." perintah Deepak sambil mengulurkan tangannya.