Dari mana pria ini mengetahuinya? Baguslah, dia tidak percaya gosip yang disebar wanita penghuni kompleks.
"Iya. Tapi Manda tidak mengakuiku. Begitu juga seisi perumahan."
"Aku percaya padamu." Ryan menyela yakin.
Semangat Ayah Calvin membuncah. Akhirnya, ada yang percaya. Ryan baru saja kenal dia. Mengapa langsung percaya?
"Matamu tak bisa berdusta. Kamu benar-benar suami Manda dan ayah Sil..."
Pintu kamar menjeblak terbuka. Seorang anak lelaki seumuran Silvi berlarian menerabas pintu. Suara tawanya begitu renyah.
"Azka...jangan lari-larian, Nak. Nanti kamu jatuh." Kata Ryan mengingatkan. Sementara Azka merayap naik ke pangkuannya.
"Dia anakmu?" tanya Ayah Calvin bodoh.
"Ya. Namanya Azka Nicholas Wong. Dia homeschooling, aku dan ibunya yang mendampinginya belajar."
Melihat Azka, Ayah Calvin teringat Silvi. Buru-buru ia bangkit. Membenahi penampilannya. Tangannya ditarik Ryan. Pria itu berbaik hati mengantarnya pulang.
Sepanjang perjalanan pulang, Ayah Calvin menarik benang konklusi. Ryan teman yang baik. Ia bisa dipercaya. Bahkan Ryan menawari Ayah Calvin untuk mendekatkannya dengan para tetangga dan jajaran pengurus lingkungan. Kesempatan bagus bagi Ayah Calvin untuk memperkenalkan diri dan mendapat pengakuan.