Tren Flexing di Media Sosial
Melihat fenomena di media sosial sekarang atau 10 tahun terakhir ini cenderung sama saja hanya bentuk dan caranya saja yang berbeda, yakni fenomena tren pamer harta/kekayaan yang selalu menjadi konten yang ramai dengan jutaan penonton.Â
Artinya hal-hal seperti ini disukai oleh masyarakat kita lalu pertanyaannya kenapa ini bisa terjadi?, ada 2 perspektif yang bisa digunakan untuk fenomena ini pertama adalah perspektif para pembenci.Â
Dimana orang-orang yang membenci konten seperti ini atau membenci orang yang membuat kontennya, malah justru menonton konten seperti ini untuk apa? Tentunya untuk menghujat atau memaki.Â
Sehingga konten tersebut malah semakin viral, karena logikanya semakin banyak yang menghujat semakin ramai penontonnya memang terdengar aneh tapi inilah kenyataan yang terjadi.Â
Kedua adalah perspektif para penggemar sesuai namanya, mereka adalah lawan dari kelompok sebelumnya orang-orang ini biasanya sangat mengidolakan si pembuat konten.Â
Sehingga apapun yang di lakukan idolanya akan diikuti, apapun yang dikatakan idolanya akan dibenarkan, termasuk konten pamer harta ini mereka akan membenarkannya dan ikutan-ikutan membuat konten seperti itu.Â
Hikmawan Firdaus Jurnalis Yoursay.id menjelaskan, seseorang melakukan Flexing di media sosial karena kebutuhan akan pengakuan dari orang lain (eksistensi).Â
Pamer harta atau apapun yang dimilikinya bisa menjadi cara instan, untuk mendapat perhatian dari orang-orang sekitarnya  khususnya di media sosial.
OKB: Orang Kaya Baru