Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiow Pu Chi, Papa

20 April 2020   06:00 Diperbarui: 20 April 2020   06:10 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia gagal membagi perhatian dengan adil antara keluarga, Bunda Manda, dan Silvi. Ayah Calvin tak pernah memberikan dirinya untuk Bunda Manda dan Silvi di saat terpuruk.

"Papa, izinkan aku memperbaiki semuanya." Ayah Calvin memohon.

Alih-alih menanggapi, Opa Hilarius membuang pandang. Bersikap seolah menantunya tak ada. Seperti Paman Vernon yang menganggap Harry Potter bukan bagian dari Dursley family.

**   

"Syukurlah kamu sudah sadar."

Tembok belakang toko lenyap. Sesuatu yang empuk terasa di belakang punggungnya. Ayah Calvin meraba permukaan halus sebuah ranjang besar. Pria setengah baya duduk di sofa samping ranjang.

"Tadi kamu pingsan di belakang tokoku. Aku bawa saja ke rumah. Namaku Ryan. Kamu?"

"Calvin..."

Ryan mengangguk. Mematri nama itu di otaknya. Pria yang ditolongnya mirip dengan deskripsi para penggosip ulung.

"Terima kasih," lanjut Ayah Calvin setelah terdiam sejenak.

"Sama-sama. Kamu suami Manda, kan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun