Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peluk Aku untuk Terakhir Kali

22 Agustus 2017   06:16 Diperbarui: 22 Agustus 2017   16:27 4396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langkah Calvin terhenti. Sejenak ia ragu. Memandangi puluhan umat yang berdatangan memasuki gereja. Anastasia menyentuh lembut tangannya, tersenyum menenangkan.

"Nggak apa-apa...ayo masuk." ajaknya.

"Aku merasa asing di sini," ungkap Calvin jujur.

"Kamu adalah tamu, Calvin. Orang yang beda keyakinan sering kok datang ke sini. Tertarik melihat prosesi Misa, perayaan Ekaristi, atau Tahbisan. Jangan khawatir, Calvin."

Satu hal yang dirasakan kebanyakan pasangan beda agama: merasa asing saat memasuki rumah ibadah pasangannya. Calvin tengah merasakan itu. Di tengah jemaat gereja yang bersiap melaksanakan Misa, ia merasa asing. Ia tak nyaman di sini. Merasakan beberapa pasang mata menatapnya penuh tanya. Hadir pula beberapa pria dan wanita berdarah keturunan sepertinya. Namun ia tetap berbeda dari mereka. Keyakinanlah yang membedakannya.

Barisan bangku sudah hampir penuh. Calvin menempati bangku paling belakang. Ia menyaksikan semuanya dari awal. Mulai dari perarakan sampai proses Misa. Terkesan pada saat Homili. Lekat memperhatikan Anastasia saat ia mengambil Hosti.

"What do you think about this?" tanya Anastasia usai Misa.

"Interesting," jawab Calvin yakin.

Anastasia tersenyum. Calvin merangkul tubuhnya hangat. Mau tak mau merasa senang di antara perasaan terasing dan salah tingkahnya.

Tanpa disadari, dua orang pemuda berpipi chubby dan bermata sipit mengawasi mereka. Memotret mereka, lalu mengetikkan sesuatu di layar gadget mereka. Mencurigakan, apa yang dilakukan dua pemuda itu?

**      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun