Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peluk Aku untuk Terakhir Kali

22 Agustus 2017   06:16 Diperbarui: 22 Agustus 2017   16:27 4396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

**     

Sejak saat itu, Calvin trauma menjalani kisah cinta beda agama. Ia hanya mau berhubungan dengan gadis yang seagama dengannya. Dampak dari kekecewaan cinta teramat menyakitkan.

Hati Anastasia tak kalah hancurnya. Ia sedih dan kecewa dengan perpisahan itu. Hatinya terus saja tak rela dan bertanya-tanya. Mengapa Tuhan menciptakan cinta di tengah perbedaan?

Meski kisah cinta mereka telah berakhir, Calvin dan Anastasia tetap bersahabat. Mereka bersikap profesional selama berada di organisasi dan Sound of Sky. Hancurnya cinta tidak membuat grup musik itu hancur. Justru Sound of Sky makin populer dan berjaya.

Sampai akhirnya, tiba saat kelulusan dan perpisahan. Mereka kuliah di tempat berbeda. Si kembar Nada dan Hassan melanjutkan studi ke Jepang. Anastasia memilih melanjutkan pendidikan ke negeri asal almarhum Mamanya, Belanda. Audrey mendapat beasiswa di Malaysia. Hanya Calvin dan Calisa yang tetap bertahan.

Cobaan demi cobaan datang tanpa henti. Kecelakaan pesawat yang menewaskan Cecilia, Caroline, dan Celine. Kanker hati yang merenggut nyawa Tuan Febrian. Calvin jatuh sakit dan divonis mandul. Pernikahan kedua Nyonya Lola. Kematian calon adik baru, Cintya Ghaisani Azizah binti Calvin Wan. Perpisahan Nyonya Lola dan Dokter Yunus.

Sampai akhirnya, Calvin dan Calisa memutuskan untuk menikah. Keputusan terbesar yang mereka ambil. Rencana pernikahan mereka menuai respon positif. Meski saat itu Calisa masih ragu dan mencintai Calvin dengan setengah hati. Sebaliknya, Calvin sepenuh hati mencintai Calisa. Mencintai kelebihan dan kekurangannya. Posisi Anastasia telah tergantikan dengan Calisa.

Satu minggu sebelum pernikahan, Calvin datang ke cafenya. Ia sendirian tanpa ditemani Calisa. Seperti biasa, ia tampil dan berpura-pura sebagai penyanyi cafe. Bukan owner. Calvin sangat rendah hati. Ia hanya ingin dianggap sebagai penyanyi cafe.

Kehadiran si penyanyi cafe yang tampan menyita perhatian para pengunjung. Tak hentinya mereka melempar pandang kagum ke arah panggung. Menikmati ketampanan Calvin lama-lama. Beberapa gadis sengaja menambah menu agar bisa lebih lama berada di sini. Semata ingin mengagumi pesona si penyanyi cafe berparas menawan.

Teknik vokal dan permainan piano Calvin sangat sempurna. Cukup banyak lagu romantis yang dibawakannya. Tak lupa ia membawakan lagu favoritnya, My Way dari Frank Sinatra. Walau itu lagu lama, Calvin tetap konsisten menyukainya. Calvin seperti Calisa: konsisten dalam menyukai sesuatu.

Seorang wanita bangkit dari meja nomor 21. Berjalan anggun menaiki panggung, berlutut di samping grand piano, lalu berbisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun