Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peluk Aku untuk Terakhir Kali

22 Agustus 2017   06:16 Diperbarui: 22 Agustus 2017   16:27 4396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah mengantar istrinya ke airport, pria berparas oriental itu menuju cafe. Tepat ketika ia memarkir Rush-nya di halaman cafe, sebuah Chevrolet berhenti di samping kanan mobilnya. Pintu pengemudi terbuka. Wanita berpostur mungil dan berkulit putih bersih turun dari mobil.

"Calvin?" Wanita itu berkata tertahan, antara kaget dan senang melihat pria yang telah lama ingin ditemuinya.

"Anastasia?"

"Ya Tuhan...doaku terkabul! Sudah lama aku ingin bertemu denganmu. Oh ya, kamu sendirian? Clara sama Calisa mana?"

Hati priaa rupawan itu dipenuhi tanda tanya. Mengapa Anastasia ingin menemuinya? Mungkinkah ia ingin membuka kembali masa lalu? Ironis, di saat istrinya pergi umrah demi mendoakan kesembuhannya, ia justru bertemu wanita lain. Wanita yang mewarnai masa lalunya dengan kisah cinta di atas perbedaan.

**     

Love story yang jauh dari kata mulus. Kalimat itu cocok untuk menggambarkan kehidupan cinta Calvin dan Anastasia di masa lalu.

Bermula dari Sound of Sky. Grup musik beranggotakan anak-anak muda pintar, multitalenta, dan rupawan. Calvin menjadi leader grup musik itu. Keenam member Sound of Sky bersekolah di tempat yang sama. Menempuh pendidikan di sekolah favorit membuat mereka lebih mudah dikenal. Dalam waktu singkat, reputasi mereka makin cemerlang.

Member Sound of Sky terkenal solid. Mereka bukan hanya aktif di dunia musik. Melainkan terpilih juga sebagai pengurus OSIS. Hampir setiap hari mereka bertemu. Berinteraksi, bermusik, dan berorganisasi bersama. Meski beda kelas, persahabatan mereka justru sangat erat. Tak heran mereka menjadi grup idola di sekolah elite itu. The most wanted boys and the most wanted girls ada di sana.

Benar kata orang. Mereka yang merasa serupa dan memiliki kesamaan lebih mudah untuk saling menyayangi. Member Sound of Sky buktinya. Mereka berenam punya banyak kesamaan: passion, bakat, semangat berorganisasi, kecerdasan, dan kenyataan bahwa mereka terlahir dari keluarga berdarah campuran. Unik, kan?

Lihat saja Calvin yang berdarah keturunan dengan wajah orientalnya yang tampan. Lalu Calisa yang blasteran Sunda-Belanda. Calvin dan Calisa tak hanya pintar bermusik. Mereka pun blogger yang sangat produktif. Ada pula Nada Alya dan saudara kembarnya, Hassan Albana. Si kembar ini memiliki turunan darah Arab dari pihak keluarga ibu. Anastasia beruntung lahir dari keluarga campuran Jawa-Minahasa-Belanda. Terakhir ada Audrey. Pemuda satu ini mewarisi darah Minang-Jerman dari kedua orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun