Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika kamu ingin membaca satu cerita yang kamu mau, tapi belum ada yang menulisnya. maka kamulah yang harus menulisnya.

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Beras Terakhir

23 Maret 2024   18:48 Diperbarui: 23 Maret 2024   19:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Fhoto Bing Image kreator digital Ai

 

Beras Terakhir

 

Kemeriahan menyambut bulan suci ramadhan sangat terasa. Lampu obor yang terbuat dari bambu berisikan minyak tanah dan sumbu kain perca di persiapkan oleh para pemuda karang taruna. Selepas magrib nanti obor-obor itu akan di nyalahkan di sepanjang jalan desa menuju masjid.

Riuh canda dan gurau anak-anak menghangatkan suasana. Begitu pun dengan gadis kecil usia 7 tahun bernama Aqila. Ini merupakan ramadhan pertama baginya untuk mengikuti puasa sehari penuh.

"Besok, aku akan puasa sehari penuh," ucapnya kepada teman bermainnya sore itu.

"Iya... aku juga dan ibu akan membuatkan ayam goreng kesukaanku saat makan sahur nanti," timpal Mila teman sebayanya.

Larik-larik semburat jingga mewarnai langit di ufuk barat, awan tipis berarak mengikuti arah angin, senja akan segera datang menggantikan mentari yang telah selesai menunaikan tugasnya hari ini.

"Assalamualaikum," suara seorang laki-laki mengejutkan lamunan Umi Aqila yang sedang termenung di ruang tengah rumah.

"Walaikumssalam," jawab wanita usia 30 tahun tersebut lalu berdiri menyambut kedatangan sang suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun