Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kepada Seorang Putra di Sudut Batinku

26 September 2020   04:50 Diperbarui: 26 September 2020   05:08 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"hh... ya, begitulah. Semakin sulit untuk move on,"

Aryo membiarkan sahabatnya melamun asal tidak ketiduran saja dan jatuh ke belakang.

***

BAGIAN KETIGA : HASRAT

Seakan Tuhan berkehendak, Andre lagi -- lagi lolos tahap selanjutnya bahkan di tahap pemeriksaan kesehatan yang terakhir ini. Apakah karena orang dalam? Apakah ada permainan? Andre tidak mau mencari tahu. Yang jelas secara  sembunyi -- sembunyi Andre telah Memasukan berkas untuk seleksi mendapatkan beasiswa kedokteran bahkan sampai memalsukan tanda tangan ayahnya.

Kemudian mimpi buruk itu menjadi kenyataan. Hal yang paling ia takutkan akhirnya terjadi. Memang sejak pagi ia terbangun, tubuhnya keringat dingin. Ada sensasi senang tapi juga rasa bersalah yang tertimbun saling menindih dalam batinya. Begitu kuat ia melerai, matanya tak kunjung berpaling. Dia kini berada di dalam ruangan bersama dengan sekelompok pemuda yang hanya menggunakan celana dalam atau boxer. Batinnya bergulat. Darahnya berdesir. Pusing tujuh keliling. Tiba -- tiba saja tanpa diminta libidonya meningkat.

Mati aku!


Tekanan darah naik, dada berdegup kencang.

Sadar!! Sadar! Lo Laki -- laki.!

Seseorang bergeser mendekat. Wangi parfumnya lembut memberi pertanda tubuh mereka semakin merapat. Di sebelah kanan Andre

"tegang, ya? Sama aku juga tegang"

"Waduh.. aku grogi banget," sahut si celana dalam berwarna kuning disisi kiri Andre

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun