Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kepada Seorang Putra di Sudut Batinku

26 September 2020   04:50 Diperbarui: 26 September 2020   05:08 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa harus aku yang menanggung semua obsesimu, pah. Apa karna Kak Arman gagal? Karena kakinya patah? Kalau begitu apakah aku juga harus menggantinya?"

"Aku tidak bisa lagi berada di pohon kelapa yang papa tunggui. Aku cuma butuh teguran yang lembut, cukup dengan pelukan yang hangat, dengan mengajak jalan -- jalan. Itu sudah cukup."

" Aku mungkin... tidak pernah bisa...hiks...hiks... menjadi seperti yang papa minta. Maaf pah. Semoga papa sehat selalu."

TUT!

Aryo berdiri dalam kebekuan. Om Hardy bahkan tidak sempat mengucapkan kata yang tercekat di kerongkongannya. Dadanya terasa begitu sakit. Kedua kalinya ia merasa gagal menjadi pemimpin, gagal dalam mendidik anaknya, gagal menjadi seorang ayah.

Om Hardy menyodorkan Handphone Aryo lantas menepuk bahu Aryo dengan berat. Langkahnya terasa begitu lelah. Tubuhnya tak lagi tegak. Ia berjalan begitu saja tanpa menyadari isterinya telah berada di lorong bangsal.


Tante Ajeng muncul dengan sekotak bekal di depan pintu. Keheranan karena suaminya sama sekali tidak mengangkat wajah untuk menyambutnya.

"Apa Andre sudah pergi?" bisiknya pada Aryo

Aryo memasang ekspresi yang aneh. Antara bingung, terkejut dan pasrah.

"Ya, tante"

"berarti tante datang terlambat,"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun