Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kepada Seorang Putra di Sudut Batinku

26 September 2020   04:50 Diperbarui: 26 September 2020   05:08 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sengaja menghalangi Arman karena Aryo Tahu Arman kerap kali menyalahkan Adiknya Andre untuk semua situasi buruk yang menimpa keluarganya. Kelihatannya Arman akan sulit memaafkan Andrea. Apalagi jika tahu kondisi Andre saat ini yang telah menjadi Andrea.

"saya Andre, Pah"

Napas Pria tua itu Nampak seperti mesin rusak. Bereaksi dengan kalimat Andre

"Ndreeee.... Papah...minta maaf,"

Susah payah kalimat itu keluar di iringi air mata yang jatuh membasahi sarung bantal

Andre tidak menyahut, namun meraih jemari itu lalu meletakkan di dadanya.


"Papah sayang kamu. Papa sayang kamu Ndree. Kamu anak yang baik. Papa yang selama ini jahat"

Hati Andre terasa begitu sakit. Ada sebilah pisau dan duri yang menikamnya begitu keras. Sungguh berat menghalau sakit itu, tapi Andre menguatkan dirinya, sebentuk doa dihanturkan bagi memohon kekuatan dari Tuhan.

"Pah... Andre.... Sayang.... papah....Maaf Andre Mengecewakan Papah" Hanya itu yang keluar dengan terseret-seret. Ada sensasi perih ditenggorokaannya, seperti satu samudra masuk ke dalam tubuh Andre dan Andre diliputi penyesalan yang begitu mendalam.

"Papa tahu... Papa tahu..."Jemari Om Hardy yang keriput menyentuh dan mengelus rambut putranya.

"Mama... sering cerita tentang kamu disana."ucap Om Hardy sambil mengenang isterinya,"mama dan Papa kangen kamu, Ndree...hu..hu...hu.."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun