Ayah bertanya kepada Yansy dan jawabannya tidak disebutkan segera olehnya padahal Bunda sudah mengerti dan Ayahpun menerimanya.
Sepertinya Yansy masih lama diam sendiri tidak menjawab pertanyaan mereka juga. Apakah kini yang sedang dipikirkannya olehnya. Arya juga diam dan terdiam ketika Yansy berkata dan itu adalah jawabannya.Â
"Sebenarnya Yansy hanya ingin belajar dan bersekolah menimba ilmu kini. Tetapi, lamaran datang dan Yansy harus segera menjawabnya."
"Lalu apa yang ingin kamu katakan kini Arya mendengarkan sebaiknya kamu katakan saja."
"Yansy senang dengan lamaran ini dan Yansy ingin menerimanya. Tetapi, bagaimanakah dengan kuliah yang kini sedang berjalan dan masih beberapa tahun ke depan Yansy ini juga ingin meneruskan kuliah itu."
"Kalau sebetulnya hanya itu saja Arya bisa menerimanya. Yansy tetap bisa kuliah dan tidak perlu bekerja insyaallah Arya bisa membiayai Yansy nanti hingga selesai." Senyum Arya mengembang dan nampak sangat haru apalagi kedua orangtua Yansy mendengarkan keduanya berbicara dihadapan mereka.
Kini juga sedang pandemi kita dilarang berdekatan dan harus menjaga jarah untuk menikah terasa aneh dan mungkin beberpa bulan ini baru bisa melaksanakan pernikahan dan bukan karena masalah biaya juga.
"Baiklah Yansy mengerti dan mau kalau nanti datang keluarga Arya di rumah ini untuk melamar Yansy sudah siap kini. Insyaallah nanti Yansy menerimanya."
"Tetapi, Arya harus pegang janji kepada Yansy kini kalau nanti Yansy akan kuliah meneruskan semua yang telah Yansy jalani sendiri."
"O, iya. Yansy mengerti apapun yang nanti Arya berikan Yansy terima saja sebagai maharnya."
"Iya, Arya tahu itu."