Mohon tunggu...
JELITA SARI
JELITA SARI Mohon Tunggu... Lainnya - JELITA SARI EP0157971 MITRA BISNIS PREMIER SILVER PT VERITRA SENTOSA INTERNASIONAL DAN PT TRENINET SENTOSA INTERNASIONAL.

http://bit.ly/BisnisUsahaSDP http://bit.ly/mendaftargratisdiMAB http://bit.ly/joindiMAB (Batch 9, Referral Sippass1)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emas Permata Bunda

21 Januari 2022   19:05 Diperbarui: 21 Januari 2022   19:12 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sebetulnya Arya hanya ingin bertanya apakah Ayah dan Bunda berkenan dengan keadaan saya jika nanti saya bisa menjadi seorang yang dapat menjaga Yansy menggantikan Ayah dan Bunda. Maksud saya sebetulnya, saya ingin menikahi Yansy segera."

Ayah dan Bunda senyum dan Ayah berkata selaku Kepala Keluarga. 

"Ayah percaya kamu bisa menjaga anak kami. Tetapi, semua itu hanyalah ada jika Yansy senang dan dirinya mau menerima Arya nanti sebagai menantu kami."

"Apakah Yansy mau menikah dengan Arya ?"

Pertanyaan Ayah itu dikembalikan kembali buat mereka sebagai orangtuanya.

"Yansy juga akan setuju dan menerima nya kalau Ayah dan Bunda senang jika nanti memiliki menantu Arya."

Bunda dan Ayah mengerti dan paham sebab anaknya sedari tadi diam sendiri di dalam kamar. Mereka tahu Arya ini semenjak lama mereka pun membaca kabar berita kedua orangtuanya disurat kabar.

Ketika itu Yansy masih bayi. Mungkin saja Arya sudah bisa berjalan dan memanggil Ayah dan Ibunya dirinya juga sudah mengerti orang mengatakan sesuatu.

Jadi, kini Ayah dan bunda bertanya kembali kepada Yansy.

"Kami sebagai orang tuamu sudah senang dan merasa senang itu bukan dibuat-buat apalagi hanya dikatakan. Kami juga setuju jika Arya mau menikahi Yansy. Tetapi, kini keinginan itu hanya Yansy yang dapat menjawabnya.

"Apakah Yansy mau, nak dilamar oleh keluarga Arya nanti ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun