Mohon tunggu...
Irwan S
Irwan S Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Free journo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Regretter– The Untold Regret

17 Juni 2014   03:01 Diperbarui: 17 Desember 2016   00:54 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

**

Sebulan sudah aku menjadi penghibur di Victoria,itu berarti umur final paperku juga sudah bertambah sebulan tanpa noda baru dariku. Aku tahu aku seharusnya tidak begitu, tapi aku masih tidak tahu mengapa. Bahkan, bodohnya sekarang aku selalu bangun jam 1 siang and doing nothing after that. I’m a zombie and I’m alive.

**

Clap clap clap clap!

Riakkan tepuk tangan pengunjung Café termehag yang pernah kudengar sejauh ini. Ini disebabkan oleh seorang wanita yang kuiringi saat bernyanyi. Sepertinya dia sedikit mabuk, sesaat sebelum memintaku memainkan irama feeling good-nya nina simone, dia menyempatkan memberikan speech. “You only live once, so enjoy every single of your life. Remember, heartbreak cant stop you to enjoy life,” teriaknya kemudian dia bernyanyi sambil menari robot. Well, walaupun lagu dan tariannya tidak seirama, dia kelihatan lucu dan menghibur. Apalagi wanita berparas elok itu mengajak semua pengunjung untuk bernyanyi bersama. Sepertinya dia baru diputusin kekasihnya atau mungkin dia yang memutuskan, who knew?!

Its already 12 in the mid nite and its time for closing speech as always. Meskipun pengunjung masih belum sepi, tapi aku cukup lelah dan uncle Harry sangat baik. Dia tidak pernah memaksaku untuk perform lebih lama.


“Hey younh man, may I have one more song,” sapa seorang pria tegap bermata tajam.

“Sorry sir, I’m a lil bit unwell basicly, tomorrow I’ll give you more than 1 song before 12 am,” balasku.

“Ku mohon, satu lagu saja,” ujarnya datar.

Sepertinya pria ini mabuk dan aku tidak sukak tatapannya. Tanpa ragu aku hanya membalas dengan senyum dan mencoba berlalu pelan sambil mematikan mic ku.

“Hey, young man I’m begging you. If you cant sing just play that guitar then I’ll sing and im not a drunk man as you thought,”bisiknya sambil mengikuti dari belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun