Mohon tunggu...
Irwan S
Irwan S Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Free journo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Regretter– The Untold Regret

17 Juni 2014   03:01 Diperbarui: 17 Desember 2016   00:54 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Max, I love you my son.

Thomas Gimbell Dowres

Your beloved father

**

I don’t know, these tears are overflowing. I think I know but sometimes never knowing why. Setelah membaca surat itu, aku masih bertanya-tanya. Kenapa? Kenapa? Why you leave me ? why you leave mom? Why you said you love me but you’re not there everytime I call a dad? Why? Why? Why?

**


Jumat dan Sabtu aku tidak hadir ke Victoria. Aku bagai mayat hidup di kamar. Bahkan pizza yang sudah mulai membusuk tak tergubris olehku. Aku ingin bertemu Thomas, tapi sesaat ada niat untuk tidak bertemu yang semakin besar. Aku begitu menyalahkannya, namun disaat bersamaan ada rasa sayang yang harus kulampiaskan kepadanya.

Aku seperti orang gila yang hanya bisa terbaring di ranjang.

**

“Max, open the door,” teriak Ricky.

Aku mendengar teriakkannya namun kakiku tak hayal seperti batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun