Mohon tunggu...
HENDRO PAULUS NIM 55524110019
HENDRO PAULUS NIM 55524110019 Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 Universitas Mercu Buana

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Manajemen Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hendro Paulus - 55524110019 - TB2: Pendidikan Habitus Perpajakan Trans-substansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

20 Juni 2025   15:01 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:01 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan

Ki Hadjar menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter. Pendidikan harus menumbuhkan nilai:

  • Tanggung jawab
  • Kejujuran
  • Disiplin
  • Kepedulian sosial

Karakter-karakter ini adalah pondasi penting dalam membentuk kepatuhan pajak. Orang yang memiliki integritas akan cenderung patuh pada kewajiban pajaknya meski tidak diawasi. Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan jalan panjang yang strategis untuk membentuk sistem perpajakan yang stabil dan berkelanjutan.

BAGIAN IV. EDUKASI PERPAJAKAN SEBAGAI PAIDEIA DAN PROSES KEBUDAYAAN

Paideia sebagai Kerangka Pendidikan Manusia Seutuhnya

Istilah "Paideia" berasal dari Yunani Kuno yang berarti "pendidikan" atau "budaya pembentukan manusia." Konsep ini bukan sekadar pendidikan dalam arti transfer pengetahuan, tetapi merupakan suatu sistem pembentukan karakter, moral, dan estetika manusia sebagai anggota masyarakat berbudaya. Paideia bertujuan membentuk manusia yang memiliki arete (keutamaan), sophrosyne (pengendalian diri), dan phronesis (kebijaksanaan praktis).

Dalam konteks perpajakan, Paideia menjadi sangat relevan karena membayar pajak bukan hanya tindakan administratif, tetapi cerminan dari keutamaan warga negara. Pajak merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap kehidupan bersama dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pembentukan manusia pajak (tax citizen) tidak bisa dilepaskan dari pendidikan moral dan kebangsaan.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Alegori Gua Plato dan Kesadaran Pajak

Plato, melalui karyanya Republik Buku VII, memperkenalkan Alegori Gua yang sangat terkenal. Dalam alegori ini, manusia digambarkan sebagai tahanan yang terikat di dalam gua dan hanya melihat bayangan di dinding gua. Bayangan tersebut dianggap sebagai realitas, padahal hanyalah pantulan dari benda di luar gua. Proses pendidikan adalah proses keluar dari gua, melihat realitas sejati (ide), dan kemudian kembali ke gua untuk menyadarkan yang lain.

Dalam konteks perpajakan, banyak masyarakat masih berada di dalam "gua ketidaktahuan pajak"---mereka menganggap pajak sebagai beban, bukan kontribusi. Tugas pendidikan adalah mengeluarkan masyarakat dari kegelapan ini menuju pemahaman bahwa pajak adalah bentuk perwujudan tanggung jawab sosial. Proses ini tidak instan, tetapi bertahap, melalui pengetahuan (episteme), pengalaman, dan refleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun