Mohon tunggu...
HENDRO PAULUS NIM 55524110019
HENDRO PAULUS NIM 55524110019 Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 Universitas Mercu Buana

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Manajemen Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hendro Paulus - 55524110019 - TB2: Pendidikan Habitus Perpajakan Trans-substansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

20 Juni 2025   15:01 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:01 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem Among sebagai Metode Pendidikan

Salah satu kontribusi besar Ki Hadjar Dewantara adalah pengembangan Sistem Among, yaitu metode mendidik yang berakar pada kasih sayang, keteladanan, dan kebebasan yang bertanggung jawab. Sistem ini terdiri dari tiga prinsip utama:

  1. Momong: Mengasuh dan merawat peserta didik dengan cinta dan kasih sayang. Dalam konteks pajak, negara melalui aparaturnya perlu memperlakukan wajib pajak sebagai mitra yang didampingi, bukan semata objek sanksi.
  2. Ngemong: Memberikan pendampingan secara berkelanjutan dan penuh kesabaran. Ini mirip dengan fungsi pembinaan yang dilakukan oleh DJP dalam sosialisasi dan asistensi pajak.
  3. Nuntun: Menuntun peserta didik menuju kedewasaan dengan tidak memaksakan kehendak. Dalam konteks perpajakan, edukasi yang mencerahkan lebih efektif daripada pendekatan koersif.

Sistem Among bukan sekadar metode, tetapi juga filosofi pendidikan yang menghormati kodrat manusia dan menumbuhkan motivasi intrinsik. Pendekatan ini sangat cocok diterapkan dalam strategi pembangunan budaya sadar pajak yang berkelanjutan.

Prinsip Tri-N Sentral Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi berlangsung dalam tiga lingkungan utama:

  1. Alam Keluarga (pendidikan informal)
  2. Alam Sekolah (pendidikan formal)
  3. Alam Masyarakat (pendidikan nonformal)

Konsep ini sangat relevan dalam konteks perpajakan. Edukasi pajak tidak cukup hanya dilakukan oleh DJP melalui sosialisasi formal. Perlu integrasi lintas sektor, seperti pelibatan keluarga, sekolah, dan komunitas dalam membentuk pemahaman pajak sebagai tanggung jawab sosial.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Filosofi Ing Ngarsa, Ing Madya, Tut Wuri

Prinsip yang sangat terkenal dari Ki Hadjar Dewantara adalah:

  • Ing Ngarsa Sung Tuladha: Di depan memberikan teladan.
  • Ing Madya Mangun Karsa: Di tengah membangun semangat.
  • Tut Wuri Handayani: Di belakang memberi dorongan.

Ketiga prinsip ini dapat dijadikan dasar pembinaan wajib pajak. Petugas pajak dan aparatur negara harus menjadi contoh dalam hal integritas dan kepatuhan. Di tengah masyarakat, mereka harus menjadi motivator. Dan dari belakang, mereka memberi dukungan agar masyarakat tumbuh menjadi warga negara yang sadar pajak.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun