Nggak terasa, sebentar lagi Indonesia bakal menginjak usia 80 tahun merdeka. Waktu yang panjang banget kalau dihitung dari hari proklamasi 1945. Tapi kalau kita tanya ke diri sendiri, "Pendidikan kita sekarang udah bikin rakyatnya benar-benar merdeka belum sih?" Jawabannya nggak sesederhana iya atau nggak. Karena faktanya, ada banyak hal yang masih harus kita benahi.
Dalam pandangan Islam, pendidikan itu bukan cuma soal hafal rumus matematika atau ngerti teori biologi. Pendidikan itu jalan untuk bikin manusia jadi pintar, punya akhlak, dan bermanfaat. Rasulullah pernah bilang, "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." Bahkan ayat pertama yang turun adalah perintah membaca, Iqra'. Artinya, Islam dari awal udah ngajarin kalau belajar itu kunci membangun peradaban.
Sayangnya, di dunia nyata sekarang, pendidikan kita masih punya PR gede. Di kota-kota besar, anak sekolah pakai fasilitas super canggih, kelas ber-AC, internet ngebut. Tapi di pelosok, ada yang sekolahnya atapnya bocor, bangkunya reyot, dan jarak tempuhnya jauh. Ada juga masalah biaya, yang bikin anak-anak dari keluarga kurang mampu susah dapat pendidikan terbaik. Padahal negara kita udah puluhan tahun merdeka.
Selain itu, fokus pendidikan kita kadang terlalu berat di nilai ujian dan ranking, sampai lupa sama pembentukan karakter. Pintar sih penting, tapi kalau nggak dibarengin sama akhlak, ya percuma. Kita butuh generasi yang nggak cuma cerdas di otak, tapi juga kuat di hati dan perilaku. Apalagi di zaman sekarang, godaan buat nyontek, malas belajar, atau cuma kejar nilai itu gede banget.
Pemerintah udah bikin program "Merdeka Belajar". Konsepnya keren, tapi jangan sampai "merdeka" di sini cuma jadi slogan. Harusnya, merdeka belajar itu bikin guru nggak terbebani administrasi yang ribet, bikin siswa bebas mengembangkan minatnya tanpa takut salah, dan bikin sekolah nggak ketergantungan sama aturan yang kaku. Dalam Islam, kebebasan itu harus ditemani sama tanggung jawab dan adab.
Harapannya, di usia 80 tahun kemerdekaan nanti, pendidikan kita bisa benar-benar memerdekakan. Semua anak, dari kota sampai desa, punya kesempatan yang sama buat belajar di tempat yang layak. Kurikulumnya nggak cuma ngejar materi akademis, tapi juga ngasih ruang buat menumbuhkan iman, akhlak, dan rasa peduli. Karena kalau pendidikan kita udah nyentuh tiga hal itu---iman, ilmu, dan amal---Indonesia bukan cuma jadi negara merdeka, tapi juga jadi bangsa yang bermartabat di mata dunia.
Seperti kata Umar bin Khattab, "Kami adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam; jika mencari kemuliaan selain darinya, niscaya kami akan hina." Jadi, kalau mau pendidikan kita benar-benar memerdekakan, kuncinya ada di kembali ke nilai-nilai yang diajarkan Islam: belajar bukan cuma buat pintar, tapi juga buat jadi manusia yang bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI