Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Program UMKM Merdeka: Pilar Kemandirian Ekonomi Rakyat Indonesia

21 Agustus 2025   07:30 Diperbarui: 20 Agustus 2025   08:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos, M.M, meluncurkan program UMKM Merdeka Prasejahtera pada Kamis, 7 Agustus 2025, di Lapangan Merdeka Watampone (Foto: https://bone.go.id)

Di balik gegap gempita pertumbuhan ekonomi Indonesia yang setiap tahun disampaikan dalam Nota Keuangan dan Rancangan APBN, ada denyut nadi ekonomi yang sesungguhnya menghidupi sebagian besar masyarakat: usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka hadir di setiap sudut jalan, pasar tradisional, hingga platform digital; dari pedagang kaki lima, pengrajin batik, petani kopi, hingga startup kuliner lokal. Namun, justru sektor inilah yang kerap kali paling rentan terhadap guncangan ekonomi, krisis global, hingga disrupsi teknologi.

Dalam konteks itulah, Program UMKM Merdeka digulirkan. Sebuah ikhtiar negara untuk tidak sekadar membangun infrastruktur fisik berskala besar, tetapi juga memperkuat pilar ekonomi rakyat yang menjadi basis ketahanan bangsa. Kata "merdeka" yang disematkan bukanlah jargon kosong, melainkan sebuah visi: membebaskan UMKM dari ketertinggalan, keterbatasan akses, dan ketergantungan pada struktur ekonomi yang timpang.

UMKM: Raksasa Tersembunyi Ekonomi Indonesia

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, UMKM menyumbang sekitar 61 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional. Artinya, mayoritas rakyat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Namun, kontras dengan kontribusinya yang begitu besar, UMKM masih dihadapkan pada permasalahan klasik: akses pembiayaan yang sempit, rendahnya literasi digital, kualitas produksi yang belum konsisten, hingga minimnya penetrasi pasar global.

Jika kondisi ini dibiarkan, maka UMKM hanya akan menjadi "raksasa yang tidur"---kuat dalam jumlah, tetapi lemah dalam daya saing. Karena itu, Program UMKM Merdeka hadir sebagai katalis untuk mengubah potensi menjadi kekuatan nyata.

Tiga Pilar Transformasi

Ada tiga pilar utama yang menopang program ini: akses pembiayaan inklusif, digitalisasi, dan integrasi ke rantai pasok global.

  1. Pembiayaan Inklusif.
    Pemerintah memperluas skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, syarat lebih sederhana, dan akses yang menjangkau desa-desa. Selain bank, koperasi desa, fintech berbasis syariah, dan lembaga keuangan mikro didorong untuk menjadi mitra UMKM. Tujuannya jelas: pelaku usaha kecil tidak lagi terjerat rentenir atau tengkulak, melainkan memiliki modal yang sehat untuk berkembang.

  2. Digitalisasi sebagai Kunci.
    Pandemi Covid-19 membuktikan bahwa UMKM yang cepat beradaptasi ke platform digital mampu bertahan, bahkan berkembang. Program UMKM Merdeka menempatkan literasi digital sebagai prioritas. Pelaku UMKM tidak hanya didorong berjualan di marketplace, tetapi juga memanfaatkan big data, media sosial, hingga sistem pembayaran digital untuk memperluas pasar.

  3. Integrasi Global.
    UMKM Indonesia tidak boleh puas hanya menguasai pasar domestik. Produk-produk unggulan seperti kopi Gayo, batik Pekalongan, atau kerajinan bambu dari Tasikmalaya berpotensi besar menembus pasar mancanegara. Pemerintah menyediakan fasilitasi sertifikasi, kurasi produk, hingga pameran internasional agar UMKM masuk ke rantai pasok global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun