Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wa Aru, Ada Cinta Untukmu | Novelet Karya Gabriele Richard & The Holy Spirit

14 Desember 2019   16:57 Diperbarui: 14 Desember 2019   17:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Wa Aru,aku juga pengin lihat kamu " kataku seraya melemparnya dengan sebuah sabut..                                                                                                                               Gadis itu terkekeh kekeh dan balas melempar dengan pecahan tempurung.

Kami beberapa saat saling lempar,hingga kakekku berteriak memanggil,aku melambai padanya seraya bergegas menemui kakekku untuk menerima kelapa muda yang sudah dibelah dengan parangnya..

" Kakek..separuhnya.." belum selesai aku bicara kakek menjawab

" Buat nenek..." katanya, maka terpaksa  kubawa kedua belahan kelapa muda itu ke belakang..

" Nek...dari kakek.."  aku memberikan separuh pada nenek,kemuduan berlari kerumah Wa Aru untuk memberikan yang separuh..

Ia sedang di depan perangkat makan yang hendak di cucinya

" Kamu makan apa?"
Wa Aru tahu aku membagikan pada nenek separuhnya

" Aku? Aku hanya perlu airnya untuk obat pusing...
Paman memberiku arak dua gelas tadi malam...." jawabku seraya duduk di sebelahnya..

" Seharusnya kamu menolak ,pamanmu tidak baik..." kata Wa Aru seraya menyendok kelapa pemberianku...

" Sulit...paman suka segala hal yang dipikul bersama...ia sendiri terpaksa minum karena paman.La Ridwan memaksa paman membeli minuman..,ha ..ha..ha..ia kalah judi banyak oleh paman La Ode..." jawabku seraya tersenyum...

Tapi dia tidak turut tersenyum.Ia sangat tidak merasa bahagia dengan kabarku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun