" Begini saudara  Richard,buronan kami dilaporkan sedang berada di sebuah pulau kecil di Sulawesi Tenggara,jadi anda akan kami kawal kesana,nanti jika terbukti ia disana,akan kami sergap dan anda bisa kembali bersama tim buru sergap kami ,tanpa biaya " kata yang diseberang
" Siap pak...Insya Allah saya akan tunjukkan lokasi lokasi yang dapat dijadikan tempat persembunyiannya di sana"
                                                         *  *   *   *   *
Kapal kami merapat dipelabuhan Bau Bau,selanjutnya kami menggunakan kapal motor menuju pulau Wanci diperairan Wangi Wangi.
Perahu motor berlabuh tepat dibelakang rumah panggung kami,dan malam hari itu kami mengendap endap turun dari kapal motor langusng menuju ruang tamu panggung kami,pasti paman La Ode sedang minum minum bersama buronan Polisi Cibubur.
Ternyata benar,hanya saat itu Ronald sudah mabuk berat mengacungkan sebuah pestol dan menembak kearah rumah di sampingnya....tiba tiba terdengar sebuah jerit yang anita kukenal,Wa Aru...ach..astaghfirullah....!!benar..pasti suatanya..Benar saja,...ia bersimbah darah saat peluru Ronald menembus didnding bambu kamarnya dan tepat menghunjam dadanya..
Anggauta  Polisi segera menyergap Ronald,tapi....nyawaku sudah hampir tercabut dari tubuh.Panik,sedih dan marah berbaur menjadi satu  memeluk W a Aru yang sekarat...
" Baaaang...dingggin" rintihnya,aku berurai air mata....
Ayah wa Aru tiba tiba memeluknya dari arah depanku,ia  menangis sejadinya,spertiku Ya..kami sadar, kami telah kehilangan seseorang yang sangat kucinta.Akupun pingsan,hingga saat Wqa Aru dimakamkan,dan saat aku dibawa kembali ke jakarta oleh petugasÂ
                                                          *   *   *   *   *
Neny menunggu di sebuah kursi ,aku berbaring di sebuah zaal rumah sakit.