" Bukan....ia pendatang,mengaku pedagang jeans dari Ambon,tapi orangnya sereeem...setiap malam mabuk bersama paman La Ode dan lainnya,..mereka menjadi penjudi parah semua,lebih bobrok dari yang lalu.." katanya
Aku berfikir sejenak,....
" Baiklah,saya akan segera menjemput kamu,sebelum terlambat.....kamu pulang dulu ke Wanci,aku datang " Â kataku pada akhirnya
" Tapi...apa ayah tidak kena bahaya...? Sepertinya orang itu suka mengancam.." kata Wa Aru panik
" Ach...nanti kita bawa ayah ke Jakarta..." jawabku
Wa Aru setuju,iapun berjanji akan berbicara pada ayahnya untuk mengajak hijrah ke ibukota
Aku segera menemui ayah Neny untuk berpamitan....
" Jadi nak Richard akan ke Buton untuk menjemput calon isteri ? Tapi...ach...nanti saja saya katakan kalau sudah kembali dari sana" jawab ayah Nenny sewaktu saya berpamitan
Ayah  Neny mengambil uang dari almarinya untuk membekali aku,tiba tiba ada telpone berdering,beliau mendengarkan dan ,tiba tiba ia merasa kegirangan...
" Sebentar,orangnya masih disini" kata beliau belum menutup telepon dan ia melambai padaku,menyerahkan gagang telepone itu
" Saya pak,ada yang dapat saya kerjakan?" tanyaku