Mohon tunggu...
gabriele richard
gabriele richard Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komponis,arranger,musisi,penulis

Lahir di kota Purbalingga 15 Mei 1966 Ayah mantan TNI yang pensiun dini untuk mengabdi di dinas Kabupaten Purbalingga,wafat tahun 1981 Ibu seorang wanita desa biasa ,wafat tahun 2016 Satu keluarga terdiri dari sembilan bersaudar,yang bungsu telah wafat di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wa Aru, Ada Cinta Untukmu | Novelet Karya Gabriele Richard & The Holy Spirit

14 Desember 2019   16:57 Diperbarui: 14 Desember 2019   17:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Melamun nak?" tegur seseorang dibelakangku,saat lamunanku hampir ,mebuat aku menjadi patung hidup.

" Oh...tidak..hanya memandangi ikan terbang yang adu cepat dengan kapal ini,itu...itu pak" aku mengalihkan pembicaraan ...

" Oooh...banyak sekaliii !!! Neny...sini! Lihat ikan terbang!"
Bapak itu terkagum kagum dan berseru memanggil puterinya..Dari kejauhan,seorang gadis menyahut

" Bosan lihatnya ,yaah....Biasanya buat makan pagi,untuk lauk kasoami ( semacam parutan singkong dikukus)"

Ayah gadis itu tidak menunggu puterinya lagi,ia puas bicara ditemani aku
" Ayah lahir besar di Jakarta,tentu kagum lihat hal seperti ini ....wuiiih! Sebesar lengan....!
Eh,Nenny! ..kita main kartu saja,mumpung ada teman..!!" serunya. Kali ini puterinya mendekat dan ketika melihatku ,ia mendekatiku untuk bersalaman.
Karena aku memang butuh teman supaya tidak melamun,terpaksa akupun menurut bermain kartu berempat,yang seorang adalah Edy ,ia kakak laki lski Neny.

Memang di dek itu tempat penumpang kelas ekonomi tempatnya...kami seperti satwa yang kamar dan halamannya jadi satu.
Ditikar bawaan mereka,kami bermain

" Saya tinggal di Roxi,kalau sudah di Jakarta,singgahlah disana" kata Neny saat usai bermain sebab ransum makan.suang mulai dibagikan

" Insya Allah...ayahmu pekerja apa ?" tanyaku sambil menuang teh ke gelasnya

"eiit..jangan kebanyakan,nanti persedian kita habis sebelum mendarat..." serunya,aku baru sadar bahwa seorang gadis selalu berhati hati..he...he...he

" Ayahku seorang polisi.Ibuku dari Bu Bau,bertemu ayah di perantauan.Baru dua kali ayah ke kampung ibu..." jawabnya setelah tehnya batal kutuang penuh digelas

" Eh,kamu koq sendiri?Kalau cari kerja di Jakarta,minta tolong ayah saja,banyak kenalan" tiba tiba ia seperti seorang kakak pada adiknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun