Mohon tunggu...
Fatimah Azzahra
Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IKM 2

Memiliki ketertarikan dengan buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memahami tentang Kesehatan Mental

4 Januari 2024   04:32 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:27 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kesehatan Mental dalam sekolah.

Peran guru dalam psikologi perkembangan siswa maupun guru sangat besar, namun lingkungan sekolah tidak hanya berdiri dari guru saja, perkembangan kesehatan mental peserta didik ataupun ketika anak menjadi siswa atau pun siswi juga akan dipengaruhi oleh emosional ketika anak berada di sekolah. Beberapa orang juga berpendapat ketika pemimpin sekolah dan guru memiliki kesehatan mental yang baik, maka semua siswa atau siswi yang berada di sekolah juga akan memiliki kesehatan mental yang baik. Karena hal tersebut menjelasakan betapa pentingnya kesehatan mental, maka pimpinan dan guru harus bekerja dengan baik agar menciptakan kombinasi untuk mendapatkan kehidupan sekolah baik itu secara fisik, sosial, maupun moral spiritual yang baik demi perkembangan kesehatan mental para siswa.

Survei yang dilakukan oleh China Youth Research Center pada tahun 2015 lalu, mendapat kesimpulan bahwa adanya kenaikan jumlah kasus kekerasan di kalangan remaja. Survei yang dilakukan terhadap 5.864 responden ini menyebutkan bahwa 32,5% responden mengaku bahwa mereka pernah mendapatkan intimidasi dari rekannya, sementara 6,1% lainnya mengaku kerap kali diganggu oleh senior mereka di sekolah (Hainan, Tribunnwes, 2016), responden kebanyakan mengatakan bahwa intimidasi yang kerap dirasakan ketika di masa sekolah menimbulkan memori yang tidak enak, dan menimbulkan trauma yang ber kepanjangan.

Fenomena yang menunjukkan bahwa masalah pertemanan dapat menjadi sumber tekanan dan depresi pada remaja. Fenomena bunuh diri di Otsu, Jepang ini dialami oleh (X) remaja laki-laki berusia 13 tahun yang disebabkan karena sering dibully oleh kelima temanya. (X) sering dibully dengan cara dipatahkan hidungnya, dibakar rambutnya dengan rokok, dan dipaksa untuk melakukan percobaan bunuh diri. Akhibat bullying yang terus-terusan dilakukan oleh kelima temannya membuat (X) merasa tertekan dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari apartemen milik keluarganya pada tanggal 22 Juli 2012. Kelima temannya mengaku jika bullying ini dilakukan hanya untuk bersenang-senang (Kristanti, Viva, 2012).

Banyak korban dan pelaku yang berasal dari sekolah, guru dan pimpinan di sekolah harus lebih memperhatikan siswa dan siswi yang berada di sekolah, oleh karena itu, edukasi tentang mencegah terjadinya kekerasan di sekolah maupun diluar sekolah pada remaja harus lebih di tingkatkan, mengingat kasus bunuh diri kebanyakan akibat bullying, pihak sekolahan harus lebih ketat menjaga lingkungan sekolah.

3. Kesehatan mental di lingkungan kerja


Pada lingkungan kerja lumayan sulit untuk memelihara kesehatan mental, dikarenakan seringnya mendapati tekanan dari berbagai sisi, lingkungan kerja memainkan peran penting dalam kehidupan manusia berada, seperti yang diketahui lingkungan kerja bukan hanya menjadi tempat mencari nafkah saja, atau menjadi ladang mencari uang, namun ditempat kerja juga ada berbagai jenis emosi yang dijadikan ajang persaingan bisnis, dan peningkatan kesehatan kesejahteraan hidup dan juga adu tujuan. Rata-rata lingkungan kerja menjadi sumber stress yang banyak memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental bagi semua orang.

Dikarenakan pada lingkungan kerja kebanyakan orang yang sudah dewasa dan memiliki tuntutan yang lebih besar, karena dari itu alasan bunuh diri di lingkungan kerja lebih kompleks dari kasus yang lainnya.

4.Kesehatan mental di kehidupan politik

Politik tidak akan ada habisnya. Kesehatan mental sebenarnya menjadi nomor satu di ruang lingkup ini, tidak sedikit orang yang masuk ke dunia politik yang memiliki gangguan penyakit mental, bukan yang ber arti orang berkebutuhan khusus, tapi lebih condong kepada gangguan karakter dan pemikiran, seperti berkhianat pada rakyat yang menimbulkan perlikau agresif karena gagal menjadi pemimpin, gubernur dan lainnya. Namun tak hanya itu, alasan lainnya adalah ketika di masa pemilihan umum, tingkat orang orang politik yang terkena penyakit mental lebih tinggi di banding masa lainnya, banyak orang yang gagal dalam pemilihan menjadi stress akibat kehilangan, dan juga kegagalan.

5. Kesehatan mental di bidang hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun