Mohon tunggu...
Diyah Kalyna
Diyah Kalyna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis itu berbicara kepada alam. Menceritakan keindahannya dan mengungkapkan rahasianya. Aku, kamu, menjadi kita.

Berasal dari Blitar, Jatim, pendidikan S1 di kota Solo, Jateng, dan sekarang domisili di Negara Brunei Darussalam. Sejak tahun 2015 bergabung dalam mediasi dan penanganan masalah tenaga kerja.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jangan Lepaskan Genggamanku Part 4

15 September 2019   10:29 Diperbarui: 9 November 2019   08:29 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kami akan berikan, banyak susu formula di kedai yang dijual dengan kualitas terbaik."

"Maaf puan. Kita ini sama-sama perempuan. Apakah tidak ada rasa kasihan sedikitpun di hati puan, dengan memisakna ibu dan bayinya?"

"Dia saja tega memisahkan kami dari ayah kami. Kenapa kami nggak tega? Haaa ...."

"Baiklah, kami akan ambil bayi ini, denga jalur hukum. Kami sudah mencoba negosiasi kepada puan dan keluarga dengan baik-baik. Kami akan membawa Ibu Ratna bersama kami. Dan dua tuntutan akan kami lakukan, pertama pemukulan, dan kedua menuntuk anak kandung ibu Ratna kembali ke pangkuannya."

"Silahkan, kami tidak takut."

"Ingat satu hal yang saya sampaikan. Jika bayi itu kelaparan dan meminta susu ibunya, kemudian kamu tidak berikan sehingga menyebabkan dia hilang nyawa. Maka hukum negaramu dan juga hukum Allah pasti turun kepadamu dan juga keluargammu. Camkan itu!"

Aku memeluk bu Ratna yang terisak. Membisikkan jika anak kandungnya pasti akan kembali ke pangkuannya. Dia mengangguk sambil terus menangis tanpa suara.

Bu Ratna naik ke mobil, lalu kami meluncur ke kantor polisi. Pihak polisi meminta agar Bu Ratna diantar ke kantor polisi, karena  dia akan diambil keterangan lebih detail lagi untuk melengkapi file kasusnya.

"Puan Sarah, sebaiknya bu Ratna ditinggalkan saja. Karena setelah diambil keterangan, selanjutnya dia akan diantar ke rumah sakit Ripas untuk divisum."

"Baiklah tuan. Terima kasih atas kerja samanya."

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun