"Saya Sarah. Saya mendapatkan tugas dari kantor lawyer untuk datang kemari."
"Lawyer?"
"Ya."
"Lalu siapa yang melaporkan kasus ini ke lawyer?"
"Orang ramai di luar sana."
"Siapa mereka?"
"Maaf, yang satu itu menjadi file pihak polisi dan juga kami. Untuk menjadi perhatian tuan, kami datang atas rasa kemanusiaan. Apalagi yang menyangkut perlindungan tentang tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak."
"Hahaha ... kamu pikir, aku takut sama kamu semua, Ha!"
Rumah bu Ratna sangat berdekatan dengan rumah tetangganya. Sehingga keributan dari anak tiri Bu Ratna yang menggema begitu keras, mengundang para tetangganya keluar rumah. Banyak mata memandang ke arah teras rumah ini.
"Hei, kamu semua. Masuk ke rumah masing-masing. Tidak perlu ikut campur urusan orang. Mengerti!"
Aku diam sambil melirik ke kanan dan kiri, yang berdiri diapit oleh dua polisi. Salah satu dari polisi berbisik. "Tetap cool puan. Jangan terpancing emosi. Puan aman bersama kami." Aku mengangguk sebagai tanda  memahami maksud bisikannya.