Dalam teksnya, Ibn Arabi sebenarnya tetap menjaga perbedaan hakikat, tapi dalam praktik dan tafsir populer, banyak murid atau pengikut yang justru menyamakan wujud makhluk dan Tuhan.
Risiko: menipisnya garis antara tauhid dan hulul (penyatuan wujud), yang berbahaya secara aqidah.
Konsep ruang menjaga tauhid secara tegas dan konsisten, menjauhkan dari jebakan hulul atau menyamakan makhluk dan Khalik.
Rasionalitas dan Keterpahaman Umum
Konsep Ruang:
Menjelaskan kehendak Allah, doa, takdir, dan jalan hidup manusia dengan struktur logis dan visualisasi spasial.
Mudah dipahami dan dapat diuji dalam pengalaman hidup (misal: terbukanya jalan karena doa).
Mengajarkan bahwa manusia tidak bisa menembus batas Arsy, tapi dapat mengikuti garis kehendak yang telah dibuka.
Ibn Arabi:
Pemikirannya sangat dalam, tetapi abstrak dan metafisis, tidak semua umat bisa mencernanya.
Konsep "manusia sebagai cermin Tuhan" mudah disalahpahami sebagai "manusia adalah Tuhan", terutama di kalangan awam.