Oleh : Disisi Saidi Fatah
Selamat Ulang Tahun Pa!
Di sana apakah ada perayaan sama
Sebagaimana beberapa tahun lalu kita rayakan
Hidangan, dzikir, dan doa yang mengiringi
Sembari memadamkan cahaya lilin selayaknya kebanyakan orang
Di sana apakah sama
Riang gembiramu mengukir indah senyum lekuk bibir
Taat kala bingkisan batik persegi mendarat di telapak tangan
Lalu kau ucap 'terima kasih' sembari mengusap kepala dengan cinta
PCNU Way Kanan, 2301
Seandainya
Seandainya Tuhan memberi satu permintaan
Aku akan memilihmu sebagai tujuan
Suatu kesempatan memperbaiki jalinan dan hubungan persahabatan
Atas rindu penuh penyesalan
Bumi Ramik Ragom, 1801
Januari
Menjelang hari perayaan
Gerimis tak kunjung surut dari netraku
Masihkah bisa sebagaimana tiga tahun silam
Tanganku menjulur malu sembari memberi bingkisan bersampul batik kesukaan
Kala itu kau ukir senyum khas yang biasa membuatku tenang
"Ulang tahun tak perlu dirayakan, cukup instrospeksi dan perbaiki diri,"Â ujarmu mengusap rambut kepalaku
Tak perlu tiup lilin untuk mengucapkan doa
Cukup bersyukur atas apa yang telah kita terima
Kendati demikian, cinta perlu terus ditempa
Agar hidup tak hilang makna
Bumi Ramik Ragom, 0801
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI