Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Ulang Tahun Pa!

4 Maret 2025   15:04 Diperbarui: 4 Maret 2025   15:15 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Disisi Saidi Fatah

Selamat Ulang Tahun Pa!

Di sana apakah ada perayaan sama
Sebagaimana beberapa tahun lalu kita rayakan
Hidangan, dzikir, dan doa yang mengiringi
Sembari memadamkan cahaya lilin selayaknya kebanyakan orang

Baca juga: Sajak Ini Namamu

Di sana apakah sama
Riang gembiramu mengukir indah senyum lekuk bibir
Taat kala bingkisan batik persegi mendarat di telapak tangan
Lalu kau ucap 'terima kasih' sembari mengusap kepala dengan cinta

PCNU Way Kanan, 2301

Seandainya

Seandainya Tuhan memberi satu permintaan
Aku akan memilihmu sebagai tujuan
Suatu kesempatan memperbaiki jalinan dan hubungan persahabatan
Atas rindu penuh penyesalan

Bumi Ramik Ragom, 1801

Januari

Menjelang hari perayaan
Gerimis tak kunjung surut dari netraku
Masihkah bisa sebagaimana tiga tahun silam
Tanganku menjulur malu sembari memberi bingkisan bersampul batik kesukaan

Kala itu kau ukir senyum khas yang biasa membuatku tenang
"Ulang tahun tak perlu dirayakan, cukup instrospeksi dan perbaiki diri," ujarmu mengusap rambut kepalaku
Tak perlu tiup lilin untuk mengucapkan doa
Cukup bersyukur atas apa yang telah kita terima

Kendati demikian, cinta perlu terus ditempa
Agar hidup tak hilang makna

Bumi Ramik Ragom, 0801

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun