Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-Sajak Patah di Pertengahan Februari

22 Februari 2025   16:07 Diperbarui: 22 Februari 2025   16:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya pemanis. Milik pribadi dan diambil melalui Redmi Note 142025


I

Sebagai pengagum, aku hanya dapat berjuang melalui doa-doa / Perihal hatimu, hanya Allah yang mampu membuka / Dialah Sang Pemilik, maka ke sana aku mengetuk / Selebihnya, bukanlah urusanku. //

Perihal kita berjodoh atau tidak nantinya, baik sebagai sahabat, saudara, atau mungkin lebih dari itu, biarlah Allah yang menentukan / Sebab Dialah dzat Yang Maha Mengetahui //

LT, 5225

II

: Kita masih di bawah langit yang sama / Kendati raga berbeda tempat, terpisah oleh jarak dan langkah / Aku yakin, sujud kita masih sama / Ruku' kita pun masih sama / Begitupun kiblat kita, sama. //

LT, 5225

III

Sejak perjumpaan pertama / Rekah senyummu melekat begitu dalam di relung ingatan / Acap kali waktu kosong menghampiri, klise senyummu tak pernah lepas menghiasi //

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun